Sabtu, 07 Agustus 2010

REFLEKSI GERAKAN MAHASISWA UNIVERSITAS ANDALAS

REFLEKSI GERAKAN MAHASISWA UNIVERSITAS ANDALAS
Edi Kurniawan
Sumatera barat merupakan provinsi yang banyak melahirkan para pemimpin muda. Dimulai dari era Muhammad Hatta sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia, Muhammad Natsir perdana menteri pertama Indonesia, Muhammad Yamin, Tan Malaka dan sederetan nama yang memili kontribusi besar terhadap pemerintahan ini. Aktivitas fisik dan pemikiran mereka membuat nama mereka terkenal dan mengharumkan nama Indonesia lebih khusus daerah Sumatera Barat.
Nah serkarang kita lihat orang-orang besar tersebut semuanya lahir di kampus, dalam artian lain mereka adalah orang-orang yang terdidik. Maka dari fakta tersebut kita dapat melihat bahwa kampus merupakan sarana yang efektif untuk pembentukan karakter pemuda dan daya kritis interaktif mereka terhadap berbagai gejala sosial kemasyarakatan. Sumatera Barat sebagai daerah yang memiliki budaya intelektual tinggi memiliki Universitas Andalas. Universitas tertua diluar pulau Jawa dan memiliki sejarah yang panjang.
Mari kita melihat peran gerakan mahsiswa di Universitas ini, di mulai dengan terbentuknya senat mahasiswa pada era 60 an pada era ini gerakan mahasiswa banyak berorientasi pada penjagaan keutuhan NKRI, berlanjut dengan DEMA peran mahasiswa sudah mulai dibatasi dengan lahirnya NKK/BKK yang berdampak pada terkukungnya gerakan mahasiswa, dan hanya berorientasi hanya pada bagaimana tamat secepat mungkin. Pada era ini kepedulian mahasiswa kurang terhadap permasalahan masyarakat. Begitu juga dengan Universitas Andalas juga berdampak sama dengan universitas –universitas lainnya. Pada tahun 1998 ada era reformasi UNAND memiliki andil besar dalam merancang terbentuknya gerakan reformasi di Sumatera Barat. Pola gerakan pada era 1998 ini masih pada pengarahan massa dalam bentuk aksi massa atau demonstrasi. Berbagai tragedi terjadi mulai dari pencurian kursi Gubernur SUMBAR.
Dan pada tahun 1999 sampai sekarang UNAND sudah masuk ke era gerakan mahasiswa santun, kritis dan tidak terlalu mengandalkan aksi masa. Dan pada era ini berubah bentuk gerakan mahasiswa dengan dibentukya BEM dimana semua lembaga mahasiswa berada dalam ruang lingkup KM atau Keluarga Mahasiwa. Maka mulailah mahasiswa belajar bagaimana mengelola negara mahasiswa dalam rangka sebagai Iron stoke untuk masa depan.
Mengenai peran sudah banyak yang dilakukan oleh mahasiwa UNAND dalam mencurahkan kepedulian terhadap berbagai hal, mulai dari social, politik, akademik, dalm pembenahan system yang ada di UNAND itu sendiri. Tsunami di Aceh menjadi bukti bahwa mahasiswa UNAND memiliki kepedulian social, aksi tolak kenaikan BBM, kenaikan SPP, dana PI dan mengenai kebijakan-kebijakan pihak pimpinan Universitas yang menyimpang dari garis-garis yang telah disepakati. Peran lembaga lembaga mahasiwa semakin terasa ketika mereka melakukan advokasi terhadap mahasiswa yang lulus tapi tidak memiliki dana untuk melanjutkan ke pendaftaran.
Dari gambaran diatas maka dapat kita simpulkan gerakan mahasiswa adalah sarana efektif untuk memberikan kontribusi terhadap fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan dalam berbangsa dan bernegara. Di akhir tulisan ini tiada kata lain kecuali bergerakdan bergerak karena diam itu kematian. Hidup Mahasiswa! Selamat berkontribusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar